Mekanisme Katup
Mekanisme Katup
Bagian-bagian mekanisme katup standar
Kegunaan mekanisme katup;
Mengatur pemasukan gas baru ke dalam silinder
Mengatur pembuangan gas bekas ke saluran buang
a. Mekanisme katup dengan poros kam di bawah
Kesimpulan:
- Katup hisap mulai membuka sebelum TMA dan menutup sesudah TMB
- Katup buang mulai membuka sebelum TMB dan menutup sesudah TMA
Maka :
- Sudut pengatur katup melebihi sudut langkah kerja motor
- Akibat kelebihan sudut pembukaan katup, terjadi 2 katup yang membuka secara bersamaan itu dinamakan overlap/gerak gunting
Kegunaan poros kam
- Membuka katup sesuai dengan urutan pengapian
- Kadang-kadang sebagai penggerak Distributor, pompa oli dan pompa bensin
Pembebanan poros kam
- Gesekan pada bantalan poros kam pada bidang lengkung
- Pembengkokan waktu menekan katup
- Momen puntir ( momen putar penggerak )
Pembuatan poros kam
Bahan : baja perkakas atau tuang khusus
Dituang atau ditempa sesuai bahannya, kemudian digerinda
Dikeraskan pada permukaan kam-kamnya dengan perlakuan panas
Bantalan poros kam
Bantalan luncur, dari campuran aluminium atau logam putih
Kedudukan bantalan
Karena diameter bantalan dibuat bertingkat, maka cara memasukkan hanya dari satu sisi saja (khusus OHV)
Letak poros kam
Makin dekat dengan katup makin ringan bagian-bagian yang menggerakkan katup, sehingga makin tinggi pula kemampuan putaran motor
d. Jenis-jenis penggerak poros kam
1) Penggerak roda gigi
Jarak antara poros kam dengan poros engkol harus pendek maka poros kam terletak di blok motor.
Untuk memperkecil suara selalu digunakan roda gigi miring kadangkadang roda gigi poros kam di buat dari bahan sintetis.
Jarak antara poros kam dengan poros engkol bisa panjang
sehingga poros kam dapat terletak diatas (kepala silinder) dan
di bawah (blok motor - OHV)
Pada rantai di pasang tensioner, biasanya tensioner hidrolis yang
bekerja berdasarkan tekanan oli
Rantai yang lama akan bersuara
Sering terjadi kebocoran oli pada paking-paking rumah rantai
Jarak antara poros kam dengan poros engkol bisa panjang sehingga poros kam dapat terletak diatas (kepala silinder).
Sabuk timing bergigi, sehingga penyetelan timing tidak berubah
Sabuk timing terbuat dari karet sintetis yang diperkuat dengan polyster. Pada penggerak sabuk timing ini dilarang memberi pelumas.
Tensioner perlu disetel setiap 40.000 km, jika tidak disetel sabuk timing menjadi kendor dan dapat melompat, maka penyetelan timing menjadi salah dan kemungkinan katup akan bertumbukan dengan torak motor.
Jika tensioner disetel terlalu kencang, sabuk akan bersuara dan menjadi cepat aus.
e. Bagian-bagian Sistem Pengatur Katup
1) Sistem standar
Gerakan poros kam dipindahkan ke katup melalui penumbuk,
batang penumbuk dan tuas katup.
Pada kebanyakan motor letak kam sedikit tergeser dari arah pusat penumbuk (offset). Supaya penumbuk akan ikut berputar, sehingga keausan kecil dan merata.
Bahan penumbuk: Besi tuang khusus yang diperkeras
2) Batang penekan :
Fungsi : Memindahkan gerakan penumbuk ketuas katup
Persyaratan : Batang harus ringan dan tahan terhadap lengkungan
Konstruksi umum
Untuk memperkecil massa, batang penekan selalu terbuat dari pipa
Pada motor besar, bagian pipa sering terbuat dari campuran
aluminium
3) Tuas katup
Fungsi : Memindahkan gerakan dari batang penekan ke katup
Persyaratan : Tuas harus ringan dan tahan terhadap bengkokan
f. Penggerak Katup OHC (Over Head Camshaft)
1) Penggerak katup DOHC (Double Over Head Camshaft) dengan
penumbuk mangkok
Keuntungan
Ringan dan kuat
Kam tergeser dari arah pusat penumbuk (seperti motor OHV)
sehingga mangkok ikut berputar.
Celah katup tidak berubah untuk waktu yang lama (Keausan kecil)
Kerugian
Penyetelan celah katup sulit, waktu lama
2) Penggerak katup OHC dengan tuas katup
Keuntungan
Sedikit bagian-bagian yang bergerak
Kelembaman massa kecil, baik untuk motor putaran tinggi
Penyetelan katup mudah
3) Penggerak katup OHC dengan tuas ayun (Mercedes, Opel,
Nissan)
Keuntungan
o Sedikit bagian-bagian yang bergerak
o Kelembaman massa kecil
o Konstruksi terbaik untuk penyetelan celah katup
Kerugian
o Konstruksi motor lebih tinggi
3. Katup dengan Perlengkapannya
a. Katup
Kegunaan katup: Untuk mengatur pemasukan gas baru ke dalam
silinder dan pengeluaran gas bekas.
Pembebanan
o Pada daun katup, terjadi tumbukan dengan dudukannya
o Keausan pada batang katup karena gesekan
o Pembebanan panas pada katup buang sampai 8000 C
b. Kontruksi katup
Katup hisap
o Diameter daun katup masuk lebih besar daripada katup buang,
dengan memperbaiki pengisian silinder
o Terbuat dari satu logan (baja khrom-silikon)
o Bagian dudukan dan ujung batang katup diperkeras untuk
mengurangi/ memperkecil keusan
Katup buang
o Terbuat dari dua logam :
Batang katup dari baja yang mempunyai sifat luncur yang baik
Daun katup dari baja yang tahan panas (temperatur sampai
8000 C)
o Katup buang berisi natrium (mis. Mercedes-Benz )
Kegunaan
Isi natrium menurunkan
temperatur kerja katup.
Cara kerja
Pada temperatur kerja,
natrium mencair dan akan
dikocak – kocak.
Dengan demikian, natrium
memindahkan panas dari
daun katup ke
batangnya
Untuk memperbaiki
pemindahan panas,
pengantar katup tersebut
dari brons (tembaga)
Bagian-bagian mekanisme katup standar
Kegunaan mekanisme katup;
Mengatur pemasukan gas baru ke dalam silinder
Mengatur pembuangan gas bekas ke saluran buang
a. Mekanisme katup dengan poros kam di bawah
Kesimpulan:
- Katup hisap mulai membuka sebelum TMA dan menutup sesudah TMB
- Katup buang mulai membuka sebelum TMB dan menutup sesudah TMA
Maka :
- Sudut pengatur katup melebihi sudut langkah kerja motor
- Akibat kelebihan sudut pembukaan katup, terjadi 2 katup yang membuka secara bersamaan itu dinamakan overlap/gerak gunting
Kegunaan poros kam
- Membuka katup sesuai dengan urutan pengapian
- Kadang-kadang sebagai penggerak Distributor, pompa oli dan pompa bensin
Pembebanan poros kam
- Gesekan pada bantalan poros kam pada bidang lengkung
- Pembengkokan waktu menekan katup
- Momen puntir ( momen putar penggerak )
Pembuatan poros kam
Bahan : baja perkakas atau tuang khusus
Dituang atau ditempa sesuai bahannya, kemudian digerinda
Dikeraskan pada permukaan kam-kamnya dengan perlakuan panas
Bantalan poros kam
Bantalan luncur, dari campuran aluminium atau logam putih
Kedudukan bantalan
Karena diameter bantalan dibuat bertingkat, maka cara memasukkan hanya dari satu sisi saja (khusus OHV)
Letak poros kam
Makin dekat dengan katup makin ringan bagian-bagian yang menggerakkan katup, sehingga makin tinggi pula kemampuan putaran motor
d. Jenis-jenis penggerak poros kam
1) Penggerak roda gigi
Jarak antara poros kam dengan poros engkol harus pendek maka poros kam terletak di blok motor.
Untuk memperkecil suara selalu digunakan roda gigi miring kadangkadang roda gigi poros kam di buat dari bahan sintetis.
Jarak antara poros kam dengan poros engkol bisa panjang
sehingga poros kam dapat terletak diatas (kepala silinder) dan
di bawah (blok motor - OHV)
Pada rantai di pasang tensioner, biasanya tensioner hidrolis yang
bekerja berdasarkan tekanan oli
Rantai yang lama akan bersuara
Sering terjadi kebocoran oli pada paking-paking rumah rantai
Jarak antara poros kam dengan poros engkol bisa panjang sehingga poros kam dapat terletak diatas (kepala silinder).
Sabuk timing bergigi, sehingga penyetelan timing tidak berubah
Sabuk timing terbuat dari karet sintetis yang diperkuat dengan polyster. Pada penggerak sabuk timing ini dilarang memberi pelumas.
Tensioner perlu disetel setiap 40.000 km, jika tidak disetel sabuk timing menjadi kendor dan dapat melompat, maka penyetelan timing menjadi salah dan kemungkinan katup akan bertumbukan dengan torak motor.
Jika tensioner disetel terlalu kencang, sabuk akan bersuara dan menjadi cepat aus.
e. Bagian-bagian Sistem Pengatur Katup
1) Sistem standar
Gerakan poros kam dipindahkan ke katup melalui penumbuk,
batang penumbuk dan tuas katup.
Pada kebanyakan motor letak kam sedikit tergeser dari arah pusat penumbuk (offset). Supaya penumbuk akan ikut berputar, sehingga keausan kecil dan merata.
Bahan penumbuk: Besi tuang khusus yang diperkeras
2) Batang penekan :
Fungsi : Memindahkan gerakan penumbuk ketuas katup
Persyaratan : Batang harus ringan dan tahan terhadap lengkungan
Konstruksi umum
Untuk memperkecil massa, batang penekan selalu terbuat dari pipa
Pada motor besar, bagian pipa sering terbuat dari campuran
aluminium
3) Tuas katup
Fungsi : Memindahkan gerakan dari batang penekan ke katup
Persyaratan : Tuas harus ringan dan tahan terhadap bengkokan
f. Penggerak Katup OHC (Over Head Camshaft)
1) Penggerak katup DOHC (Double Over Head Camshaft) dengan
penumbuk mangkok
Keuntungan
Ringan dan kuat
Kam tergeser dari arah pusat penumbuk (seperti motor OHV)
sehingga mangkok ikut berputar.
Celah katup tidak berubah untuk waktu yang lama (Keausan kecil)
Kerugian
Penyetelan celah katup sulit, waktu lama
2) Penggerak katup OHC dengan tuas katup
Keuntungan
Sedikit bagian-bagian yang bergerak
Kelembaman massa kecil, baik untuk motor putaran tinggi
Penyetelan katup mudah
3) Penggerak katup OHC dengan tuas ayun (Mercedes, Opel,
Nissan)
Keuntungan
o Sedikit bagian-bagian yang bergerak
o Kelembaman massa kecil
o Konstruksi terbaik untuk penyetelan celah katup
Kerugian
o Konstruksi motor lebih tinggi
3. Katup dengan Perlengkapannya
a. Katup
Kegunaan katup: Untuk mengatur pemasukan gas baru ke dalam
silinder dan pengeluaran gas bekas.
Pembebanan
o Pada daun katup, terjadi tumbukan dengan dudukannya
o Keausan pada batang katup karena gesekan
o Pembebanan panas pada katup buang sampai 8000 C
b. Kontruksi katup
Katup hisap
o Diameter daun katup masuk lebih besar daripada katup buang,
dengan memperbaiki pengisian silinder
o Terbuat dari satu logan (baja khrom-silikon)
o Bagian dudukan dan ujung batang katup diperkeras untuk
mengurangi/ memperkecil keusan
Katup buang
o Terbuat dari dua logam :
Batang katup dari baja yang mempunyai sifat luncur yang baik
Daun katup dari baja yang tahan panas (temperatur sampai
8000 C)
o Katup buang berisi natrium (mis. Mercedes-Benz )
Kegunaan
Isi natrium menurunkan
temperatur kerja katup.
Cara kerja
Pada temperatur kerja,
natrium mencair dan akan
dikocak – kocak.
Dengan demikian, natrium
memindahkan panas dari
daun katup ke
batangnya
Untuk memperbaiki
pemindahan panas,
pengantar katup tersebut
dari brons (tembaga)
Open Comments
Close Comments
Post a Comment for "Mekanisme Katup"